Laman

Sabtu, 24 September 2011

Wallcover



Wallcover seindah memori
Siang ini terasa panas…..hanya duduk memandang dinding rumah yang kosong terasa menambah panasnya suasana. Kubuka laptop dan mulai mengerakkan mouse, mencari-cari sesuatu, dengan harapan suasana yang panas ini bisa berkurang seiring suasana hatiku yang mungkin akan berubah. Perlahan mataku tertambah pada sebuah artikel mempercantik ruang dengan elemen-elemen dekoratif. Seperti apa ya????

A-ha…ternyata dari artikel kecil tersebut, aku mendapatkan segudang ide…....Kutipan artikel itu : “Ruangan cantik tak hanya dari elemen yang cantik seperti wallcover bermotif atau cutting stiker . Kecantikan juga bisa berasal dari elemen-elemen visual yang seringkali tersimpan di lemari dokumen. Betul, foto-foto kenangan bisa Anda pakai sebagai senjata untuk mempercantik ruang keluarga.”

Kucoba memahami, dengan kerangka pemahaman yang sangat sederhana, aku langsung tertarik dan ingin segera mungkin mempraktekkannya diruangku. Supaya mampu menyejukkan hati ku.Satu yang pasti, semoga foto-foto ini akan lebih berbicara dari sisi makna. Akan lebih memberi warna pada ruanganku dengan kekuatan memorinya  yang tak akan lekang oleh jaman, semoga dapat terbingkai oleh indahnya nuansa yang akan terbentuk. Semoga perubahan yang akan aku buat tersebut, mampu membuat aku nyaman, dan menjadi sedikit alat untuk penenangan dan pengendalian diri. 
Terima kasih iDEA, atas ide kecil yang sangat berguna.


Foto: iDEA/Licco Indrawan

Kamis, 22 September 2011

Triwindu

TRIWINDU.....
"Tempat Sampah" pada posisi terhormat.

Setelah hampir 15 tahun aku mengenal kota Solo, liburan lebaran tahun ini adalah kunjungan pertamaku di pasar Triwindu. Sebuah tempat yang ternyata menyimpan  begitu banyak sejarah dan kenangan bagi banyak orang. Dan mungkin sebuah "tempat sampah", bagi sebagian orang lainnya (tergantung bagaimana sudut pandang kita). Pasar Triwindu merupakan “thrift market” yang unik, dengan menjual berbagai barang-barang kuno dan memoribilia, membawa kita kepada kehidupan pada masa lalu.


Menyusuri lorong demi lorong, kios demi kios ditengah pasar ini membuat aku tersadar, betapa sesuatu yang selama ini aku anggap kecil dan tidak berarti, bisa menjadi sesuatu yang sangat berarti ditangan mereka. Satu demi satu barang yang aku lihat memberikan banyak ide segar yang dengan sangat mudah dapat aku aplikasikan untuk mempercantik ruangan-ruangan dirumah kecilku..... Bergegas tanganku memilih satu demi satu barang yang tertata rapi dilapak mereka.

Pulang dari triwindu, tujuan utamaku adalah rumah ibuku, dengan segera aku mulai berburu barang "antik" yang ada dirumah masa kecilku itu, untuk melengkapi perburuan di pasar Triwindu.

Dari hasil perburuan kecil itu akhirnya aku dapat temukan "sampah-sampah" yang teronggok disudut rumah ibu untuk aku bawa pulang dan kugunakan mempercantik rumah kecilku....
Jadilah kain-kain batik koleksi ibu hiasan dinding yang menempel manis menghiasi dinding ruang tamu. Setrika saat aku masih ingusan, hiasan dimeja tamu..... Triwindu, berjuta kenangan yang kau simpan dilorong-lorong pasarmu, kini aku simpan dirumah kecilku.





Senin, 19 September 2011

Serunya memanfaatkan "Limbah"

Setiap kali selesai mengerjakan "proyek", bahan sisa selalu saja menjadi permasalahan tersendiri dirumah. Bagaimana tidak....Dibutuhkan ruang yang cukup luas untuk menampung aneka "limbah" keramik, cat, pralon, bahkan batu belah dan pasir. Awalnya tidak pernah terbayangkan mau diapakan....paling aku cuman berpikir "ah bisa digunakan dipekerjaan berikutnya".
Tetapi semakin lama...bukannya berkurang tapi tumpukan itu tambah banyak. Hal itu karena apa yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan pekerjaan yang baru. Baik tipikalnya, warnanya, dan yang pasti ownernya selalu berbeda keinginan......
Jadilah rumahku gudang....................
Lama-lama terpikir bagaimana aku dapat membersihkan rumah ini dari "limbah". Pada awalnya bingung juga harus memulainya dari mana. Sampai akhirnya datang ide-ide kecil yang sepele. Sebagai contoh, dengan sedikit kreativitas  keramik sisa beraneka warna sengaja aku susun menjadi jalanan setapak ditaman, dan lantai carport. Sedangkan sisa-sisa potongan kayu dijadikan ornamen yang menempel cantik dipintu rumah.
Giliran pralon air.....hmmmm, ternyata potongan potongan pralon air bisa aku pakai sebagai ganti railing gorden.....
Alhamdulillah, sekarang aku bisa membersihkan "gudangku...."